![]() |
Ketua TP PKK Riau, Henny Wahid. |
PEKANBARU - Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, melakukan audiensi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau dan Forum Anak Riau. Audiensi ini membahas berbagai rangkaian kegiatan yang akan digelar untuk memeriahkan HAN tahun ini, sekaligus menjadikannya sebagai momen yang penuh manfaat bagi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Kepala DP3AP2KB Provinsi Riau, Fariza, menyampaikan bahwa Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ditunjuk sebagai tuan rumah puncak peringatan HAN tahun ini. Rencananya, kegiatan akan dipusatkan di salah satu sekolah di Inhu dan melibatkan langsung para siswa dan siswi.
"Untuk lokasi pastinya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Kabupaten Inhu, tapi yang jelas, konsepnya akan melibatkan anak-anak secara aktif," ujar Fariza.
Ia menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan akan cukup padat dan variatif, mulai dari podcast, talk show, webinar, lomba vlog, kunjungan ke SLB untuk melihat batik buatan anak-anak difabel, hingga mendongeng bersama Bunda Literasi. Ada juga pertemuan Forum Anak se-Provinsi Riau dan program “1 Hari Bersama Bunda Forum Anak”. Sementara untuk kegiatan di Pekanbaru, dijadwalkan ada kunjungan ke sekolah-sekolah dalam rangka program pemberian makanan bergizi gratis.
Tak hanya itu, di puncak acara nanti, anak-anak juga akan tampil dalam berbagai pertunjukan seperti permainan tradisional, lomba cerdas cermat, dan pentas seni. Rencananya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifah Fauziyah, dijadwalkan hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
Menanggapi rencana itu, Ketua TP-PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, menyambut baik dan menyampaikan dukungan penuhnya. Namun, ia juga memberi masukan agar kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tapi sekaligus membawa dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan anak dan perempuan.
“Saya minta agar hal ini dapat dikerja samakan dengan Posyandu, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan. Sehingga program-program nasional seperti deteksi dini kanker serviks bisa tersosialisasikan. Jadi sekali merangkul dayung, dua tiga pulau terlampaui,” jelas Henny.
Ia menyarankan agar kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan sekaligus untuk pelaksanaan imunisasi, mengingat momen seperti ini akan melibatkan banyak anak-anak sehingga bisa menjadi kesempatan untuk menekan angka zero dose di Riau.
Ketua TP-PKK Provinsi Riau juga mengusulkan agar di lokasi kegiatan disediakan layanan pemeriksaan IVA gratis bagi para ibu yang mengantar anak-anaknya. Menurutnya, sambil menunggu anak-anak mengikuti kegiatan, para ibu bisa sekalian memeriksakan kesehatannya.
“Saya yakin di sekolah-sekolah itu mayoritas gurunya adalah perempuan. Makanya saya ingin mereka juga diikut sertakan untuk IVA test,” katanya.
Henny menambahkan, pelaksanaan program makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah juga akan turut dimonitor. Henny berharap, peringatan HAN tahun ini bukan hanya meriah di acara, tapi juga bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi sejauh mana program-program nasional sudah berjalan efektif di lapangan.
“Saya ingin momen HAN 2025 tak hanya merayakan anak-anaknya saja, tapi juga merayakan para orang tua yang selama ini telah merawat dan membersamai anak-anaknya,” tutup Henny Sasmita. (MCR).